Apa Itu HOAX ? Mengapa HOAX Berbahaya? Bagaimana Cara Mencegah Penyebaran HOAX?

Pemerintah Indonesia dan banyak kalangan belakangan gencar menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap penyebaran HOAX (Baca : HOKS) melalui media sosial yang semakin banyak. Mereka mencemaskan efeknya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara di tanah air.

Apa sih sebenarnya HOAX itu? Mengapa pemerintah sampai merasa begitu khawatir terhadap penyebarannya?

Coba kita lihat sedikit di bawah.

Apa itu HOAX?

Hoax adalah cerita atau informasi berisi kebohongan yang “sengaja” dibuat untuk mencapai sebuah tujuan, biasanya bersifat tidak baik. Biasanya dipergunakan untuk membohongi, membingungkan orang banyak dan bahkan mengadu domba.

Penggunaannya bisa dilakukan oleh semua orang, baik dalam bentuk pribadi atau kelompok.

Tujuannya sendiri beragam, mulai sekedar menaikkan status, citra, hingga mengarahkan pandangan negatif terhadap orang atau kelompok.

Istilah hoax sendiri lahir dari kata “hocus”, potongan kata yang biasa dipergunakan tukang sulap di dunia Barat, yaitu “Hocus Pocus”. Arti kata ini adalah untuk menipu atau membingungkan. Istilah ini dipopulerkan Robert Nares di abad ke-19.

Hoax sendiri bukanlah sesuatu yang baru dalam kehidupan umat manusia. Sejak ditemukannya percetakan, manusia dimudahkan untuk menyampaikan sesuatu kepada lebih banyak orang, termasuk diantaranya berita bohong.

Sejarah mencatat hoax pertama lahir di tahun 1681 ketika seorang bernama Joseph Glanvill menerbitkan buku mengenai kisah suara drum hantu di sebuah rumah di West Country, Inggris.

Mengapa Hoax berbahaya?

Ada banyak efek yang sering tidak disadari dalam sebuah masyarakat dunia yang sangat gandrung pada yang namanya media sosial. Banyak orang sering menyebarkan berita atau informasi yang tidak jelas tanpa pernah melakukan cek dan ricek.

Efeknya memang tidak terlihat, tetapi hoax bisa menimbulkan banyak hal seperti

  • Fitnah : kebohongan terhadap seseorang tanpa dasar yang pasti akan membuat buruk namanya dan mengganggu kehidupannya
  • Perseteruan : tidak jarang akhirnya perselisihan terjadi antar kelompok karena berita yang tidak benar
  • Kekacauan : hoax juga bisa menimbulkan kepanikan dan kekacauan. Sebuah kasus pernah terjadi di Inggris ketika hoax tentang seorang badut berpisau muncul di sebuah sekolah. Hasilnya semua orangtua anak yang bersekolah disana bergegas pergi ke sekolah dan pihak sekolah dibanjiri telpon orangtua yang khawatir

Itulah mengapa penyebaran hoax perlu dihentikan. Banyak sekali pengaruh buruk yang diakibatkannya.

Cara menghentikan penyebaran hoax

Pemerintah sudah membentuk polisi siber yang akan memantau pergerakan informasi-informasi bohong yang bertujuan menyesatkan. Begitu juga sudah ada UU ITE yang akan memberikan sanksi terhadap mereka yang mengedarkan kabar bohong dan kebencian di internet.

Meskipun demikian, tetap saja hal itu sulit membendung peredaran hoax. Masyarakat pengguna media sosial sangat gemar sekali melakukan share bahkan tanpa melakukan cek atau konfirmasi.

Jadi, bila ingin menghentikan hoax, semua pihak terutama masyarakat pengguna media sosial harus terlibat di dalamnya.

Caranya sederhana dan dimulai saat kita membaca sebuah informasi atau berita di media sosial, maka yang harus dilakukan adalah

  • Jangan share selama satu hari : seberapapun menariknya dan setujunya kita terhadap informasi itu, tunda menekan tombol share selama satu hari
  • Selama itu lakukan cek dan ricek : internet menyediakan banyak sumber informasi terpercaya untuk mencari informasi, pergunakan.
  • Jangan langsung share informasi dari website berita yang tidak jelas. Banyak blogger sekarang menjalankan blognya seperti media berita. Isinya cenderung tidak mengikuti kaidah jurnalistika. Jadi berhati-hati. Cari apakah website tersebut memiliki panduan media siber dan redaksi atau tidak. Kalau tidak, cari informasi lain yang mendukung atau menentang.
  • Berpikir ulang apakah kalau kita share membawa kebaikan atau tidak. Adakah orang yang akan terluka dan diburukkan kalau berita itu dishare.
  • Jika tetap ragu, putuskan jangan share. Lebih baik begitu daripada menimbulkan kerusakan bagi orang lain.

Inti menghentikan penyebaran hoax adalah dengan melakukan ricek, ricek, dan ricek.

Mari kawan kita bantu hentikan penyebaran hoax di negeri ini.