Belajar Manajemen Dengan Mengelola Blog

Tahukah Anda? Mengelola blog itu bisa dikatakan sebuah praktek kerja lapang tentang manajemen. Dalam hal ini adalah tentang manajemen sebuah usaha penerbitan.

Tidak percaya?

Bisa dimaklum kalau Anda tidak percaya. Mayoritas blog, terutama personal blog biasanya dikelola oleh satu orang saja. Walau, beberapa tahun belakangan mulai bermunculan blog yang dikelola sebuah tim, tetap saja kebanyakan hanya ada satu orang saja di belakang “panel kontrol”.

Jadi bagaimana bisa, dari sebuah blog yang diurus hanya oleh sebuah tim yang hanya terdiri dari satu orang, kita bisa belajar tentang mengurus atau kerennya “memenej”?

Kalau begitu, saya akan coba bawa Anda sejenak ke dunia blog, kebetulan saya adalah seorang blogger, yang saat ini memiliki tiga buah blog yang masih hidup. Sebuah sudah memiliki pengunjung rutin antara 2500-3500 orang perhari. Sebuah lagi masih aktif tetapi belum seperti yang pertama. Yang terakhir baru dibuat beberapa waktu yang lalu.

Nah, kira-kira dari mengurus ketiga blog itu, pelajaran manajemen apa yang didapat.

Pelajaran Manajemen Yang Diambil Selama Mengelola Blog

Pertama yang harus disadari adalah tidak ada blog yang sukses tanpa adanya manajemen. Silakan cari kalau ada! Semua yang sukses pasti sudah menerapkan berbagai prinsip manajemen, paling tidak kepada dirinya sendiri.

Tujuan – Perencanaan – Sukses

Prinsip manajemen untuk mencapai kesuksesan adalah perencanaan.

Sebuah blog yang sukses biasanya akan memiliki tujuan yang jelas. Bisa saja tujuan dari keberadaan blog adalah sekedar kesenangan pemiliknya saja. Bisa jadi uang adalah motif di belakang pembuatannya. Tidak jarang luasnya pembaca menjadi ukuran sukses, terutama yang bergerak di bidang politik.

Biasanya blog yang sukses akan memiliki tujuan ini.

Memang banyak blog sukses juga dimulai dari sekedar iseng. Banyak! Hanya kemudian, di tengah jalan, blogger yang bersangkutan melihat adanya peluang. Kemudian ia menetapkan target atau tujuan ketika melihat peluang. Ini juga tidak beda dengan perusahaan dimanapun. Dimana ada peluang, maka sebuah perusahaan akan dibangun untuk memanfaatkan peluang tersebut.

Langkahnya kemudian perencanaan. Jenis tulisan apa yang harus ditulis. Pembaca seperti apa yang dituju. Gaya tulisan seperti apa yang bisa diterima. Kesemuanya harus dimasukkan dalam perencanaan dalam mengelola blog.

Manajemen Waktu

Mayoritas blogger bukanlah full time. Mereka kebanyakan adalah orang-orang yang memiliki pekerjaan tetap untuk menopang hidupnya. Bisa jadi mereka adalah karyawan, mahasiswa, buruh bangunan, penjaga toko dan lainnya.

Tidak banyak waktu yang tersisa. Beberapa jam sehari adalah waktu yang tersedia usai bekerja, kemudian bercengkerama dengan keluarga.

Jadi, kalau tidak dilakukan pembuatan jadwal menulis, jadwal mempublish artikel, jadwal melakukan promosi, sangat mungkin blognya tidak akan jalan.Belum ditambah melakukan moderasi terhadap komentar yang masuk. Kesemuanya membutuhkan waktu dan tanpa melakukan scheduling atau penjadwalan untuk memanfaatkan waktu yang tersisa, rusaklah sudah.

Pojok Menulis pernah mengalami masa tersebut. Beberapa bulan tidak ada tulisan yang dipublish. Bahkan, banyak komentar spam yang nongkrong di boks komentar. Hiatus alias bobo alias vakum.

Manajemen Sumber Daya

Walau cuma seorang, tetapi kalau seorang blogger tidak bisa mengatur tenaga dan kondisinya selama mengelola blog, bisa-bisa jatuh sakit. Besar pula kemungkinan mendapatkan tekanan dari boss karena kinerja yang tidak baik akibat tidur terlalu malam. Keluarga bisa juga sebal karena harus mengurus sang blogger yang sakit.

Jadi, tetap seorang blogger harus pandai membaca kondisinya sendiri. Menetapkan skala prioritas untuk menghasilkan sesuatu yang maksimal tanpa mengorbankan diri terlalu banyak. Prinsip ekonomi berlaku disini.

Blogger sukses adalah mereka yang pandai memaksimalkan tenaga dan pemikiran dirinya untuk mensukseskan blognya.

Banyak blogger kemudian untuk mengisi blognya, membeli artikel dari penulis artikel yang bertebaran di dunia maya. Sebuah langkah yang pintar karena ia bisa menghemat tenaga dengan membayar orang yang mampu memberikan suplai.

Coba saja lihat perusahaan trading. Apakah mereka punya pabrik? Tidak! Tetapi mereka tahu dimana adanya pabrik yang bisa memproduksi apa yang mereka mau. Kemudian mereka jual lagi.

Belum lagi, pembelian artikel dari luar merupakan prinsip outsourcing. Prinsip dan dasar yang sama dipergunakan oleh banyak perusahaan.

Manajemen Keuangan

Siapa bilang blogger tidak keluar uang? Listrik, komputer, internet, kopi, rokok (bagi yang merokok), semuanya harus dibayar. Blogger yang menulis tentang kuliner harus pergi ke rumah makan untuk mencicipi. Blogger tentang wisata berkunjung ke berbagai tujuan wisata. Dan seterusnya.

Kesemuanya memerlukan biaya.

Kalau kita tidak pandai mengatur keuangan, pendapatan (kalau sudah ada pendapatan dari iklan) dan pengeluaran tidak seimbang, hasilnya akan bikin bete. Bisa jadi, kalau ini terus berlanjut, blog yang dikelolanya tidak akan berjalan.

Mungkin sekali sang blogger juga akan merasa bete karena “rugi”. Keuangannya tekor terus.

Manajemen Pemasaran

Nah, untuk mempopulerkan blog yang dikelolanya, seorang blogger harus berpromosi. Caranya bisa berbeda satu dengan yang lain. Tetapi, tanpa promosi, sulit sebuah blog untuk sukses.

Banyak yang menggunakan tehnik SEO (Search Engine Optimization) agar tulisan-tulisannya hinggap di halaman pertama etalase terbesar, Google Search Engine. Ada yang mengeluarkan uang untuk promosi secara berbayar. Ada yang rajin berkeliling antar blog, alias blogwalking. Menjalin komunikasi dengan blogger-blogger lain adalah keharusan.

Kesemuanya ini merupakan bentuk pemasaran.

Seorang blogger harus mampu membuat strategi pemasaran yang cocok untuk blognya. Blogwalking ke blog sejenis atau se-niche. Hadir di pertemuan-pertemuan komunitas dan lain sebagainya.

Kesemua itu tidak akan lancar kalau tidak dilakukan dengan manajemen pemasaran yang baik.

——

Inilah apa yang saya alami. Tujuannya ya untuk sukses sebagai blogger dan ternyata dalam pengalaman mengelola blog selama hampir dua tahun ini. Banyak sekali prinsip manajemen yang saya tahu bisa dipraktekkan. Sekaligus juga banyak hal lain yang membuat saya merasa beruntung, yaitu pengetahuan tentang manajemen.

Tidak dalam bentuk teori seperti buku (baca bukunya saja sering sudah bikin ngantuk).

Apakah saya sudah sukses? Masih jauh. Masih jatuh bangun. Tetapi, bukankah dalam ilmu manajemen ada istilah analisi SWOT (Strength Weakness Obstable Thread alias Kekuatan Kelemahan Tantangan dan Ancaman)? Memang dalam mengelola blog sudah pasti akan ada semua itu.

Kejatuhan atau hambatan sudah pasti diperhitungkan dalam manajemen perusahaan. Jatuh bangunnya saya sebagai blogger pun, sudah diprediksi. Tidak akan ada jalan mulus di depan saya. Yang ada adalah penuh tantangan.

Dengan menerapkan beberapa ilmu manajemen yang saya pelajari, saya cukup yakin target “sukses” yang saya idamkan bisa tercapai. Perkembangannya mengarah kesana. Masih cukup lama tetapi bukan tidak mungkin.

Setidaknya, saya sudah mendapatkan hasil dari mengelola blog. Sesuatu yang banyak orang bersedia membayar mahal, yaitu tentang manajemen.

Bukankah banyak universitas meminta bayaran cukup tinggi untuk mahasiswa jurusan manajemen? Berapa juta rupiah uang yang dikeluarkan untuk duduk di ruang kelas dan mendengarkan dosen berceramah tentang teori manajemen?

Nah, setidaknya bagi saya, sudah ada hasil sampingan selama mengelola blog . Belum ditambah dengan penghasilan berupa materi dari iklan yang sudah mulai dirasakan. Besarnya? Ada deh.