Cara Memenggal Kata Berdasarkan EYD

Di dalam kegiatan menulis (baik dalam pengetikan maupun penulisan tangan), terkadang ada saat di mana kita harus memenggal sebuah kata. Tujuannya, tentu saja, untuk merapikan tulisan atau naskah yang sedang kita kerjakan. Tetapi, tentunya, pemenggalan kata tersebut tidak boleh sembarangan. Dengan kata lain, ada aturannya. Bagaimana, sih, aturannya? Di bawah ini adalah cara-cara memenggal kata berdasarkan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).

Cara Memenggal Kata Berdasarkan EYD

Pemenggalan kata dibagi menjadi 3, yaitu :

1 Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut :

  • Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf vokal itu.
    Contohnya : bu-at, ba-ik, pu-as. Huruf diftong (ai, au, oi) tidak pernah diceraikan sehingga pemenggalan kata tidak dilakukan di antara kedua huruf itu. Contoh : pan-dai bukan pan-da-i; ha-ri-mau bukan ha-ri-ma-u; boi-kot bukan bo-i-kot
  • Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. Contohnya : ba-gus; ka-wan; pa-ngan; ba-ngun; se-nang; ku-lit; a-khir
  • Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Contohnya : Sedangkan, gabungan huruf konsonan tidak pernah diceraikan. Contohnya : per-gi; lam-bang; pas-ti; kur-si; ha-nyut
  • Jika di tengah kata ada tiga huruf konsonan atau lebih, pemenggalan kata dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Contohnya : in-stru-men; ul-tra; in-fra- bang-krut; ben-trok, ikh-las

2. Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris. Misalnya : minum-an; mem-buat-kan; me-laku-kan; datang-lah

Catatan :

  • Bentuk dasar pada kata turunan sedapat-dapatnya tidak dipenggal.
  • Akhiran -i tidak dipenggal. (tujuannya, supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris).
  • Pada kata yang berimbuhan sisipan, pemenggalan kata dilakukan seperti ini. Contohnya : te-lun-juk; si-nam-bung; ge-li-gi

3. Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalan dapat dilakukan di antara unsur-unsur itu atau pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah-kaidah di atas. Contohnya : 

  • bio-grafi, bi-o-gra-fi
  • foto-grafi, fo-to-gra-fi
  • intro-speksi, in-tro-spek-si
  • kilo-gram, ki-lo-gram
  • kilo-meter, ki-lo-me-ter
  • pasca-sarjana, pas-ca-sar-ja-na

Demikian aturan pemenggalan kata seperti yang tercantum di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.