Fakta Unik Dan Menarik Tentang Ubur-Ubur

Meski hidup di laut dan berenang di dalam air, ubur-ubur tidak termasuk ikan. Mereka masuk ke dalam golongan medusa. Sebenarnya, ubur-ubur itu hewan seperti apa, sih? Tulisan kali ini soal fakta unik dan menarik tentang ubur-ubur.

Fakta unik dan menarik tentang ubur-ubur

Tubuh ubur-ubur tampak seperti jelly yang 95%-nya terdiri dari air. Tubuhnya dihiasi helaian-helaian panjang menggantung yang dapat menembakkan anak-anak panah kecil beracun. Helaian-helaian panjang beracun ini digunakan ubur-ubur untuk mendapatkan makanan dengan cara mengeluarkan racunnya dan menarik korbannya (biasanya berupa ikan kecil atau hewan laut lain).

Ubur-ubur terbesar di dunia.

Ada 2 jenis ubur-ubur yang terbesar di dunia, yaitu lion’s mane jellyfish (Cyanea capillata) dan ubur-ubur nomuraLion’s mane jellyfish merupakan spesies terbesar dari jenis ubur-ubur. Memiliki diameter yang mencapai 6 meter, bobotnya 200 kg, sedangkan tentakelnya dapat menjulur sepanjang 37 meter lebih. Tentakel terdiri dari 8 ikatan dan setiap ikatannya teriri dari sekitar 100 tentakel. Ubur-ubur ini diperkirakan telah ada sejak 650 tahun yang lalu, lebih tua dari dinosaurus.
Habitat ubur-ubur ini terdapat di Arktik, utara Samudera Atlantik, dan Samudera Pasifik. Meksi berukuran sangat besar, ubur-ubur ini hanya memakan plankton serta ikan-ikan kecil. Hewan ini biasa berenang di kedalaman yang tidak lebih dari 20 meter, dan dapat hidup di suhu air yang sangat dingin. Masa hidup mereka rata-rata 1 tahun.

Tentakel ubur-ubur raksasa ini juga beracun. Sengatannya bisa menyebabkan iritasi, lecet, kram otot, dan yang paling parah bisa mengganggu pernapasan serta fungsi jantung.

Ubur-ubur terbesar lainnya adalah ubur-ubur nomura, ubur-ubur Jepang. Diameternya bisa mencapai 2 meter, beratnya bisa mencapai 220 kg. Habitat mereka terdapat di perairan antara Tiongkok dan Jepang, terutama di tengah Laut Kuning dan Laut Tiongkok Timur. Ubur-ubur ini membanjiri perairan Jepang karena kondisi air laut di sana sangat cocok untuk pertumbuhan ubur-ubur tersebut.

Ubur-ubur raksasa ini juga memnimbulkan masalah di Jepang karena sering menyerang nelayan. Hewan ini juga telah menyebabkan ratusan jala rusak, membuat ikan tidak dapat dimakan akibat gigitan beracun, dan menyebabkan cedera pada nelayan. Bahkan, pukat nelayan Jepang pernah ditenggelamkan oleh ubur-ubur ini. Bahkan, perahu nelayan yang berukuran 10 GT (gross ton) juga ditenggelamkan olehnya.