Gaya Hidup Gajah Dan Cara Gajah Berkomunikasi

Bukan manusia saja yang memiliki gaya hidup tetapi hewan pun memiliki beragam gaya hidup. Meski, ada yang gaya hidupnya terstruktur dan tidak. Salah satu hewan yang memiliki gaya hidup terstruktur adalah gajah. Lalu, bagaimana gajah ini berkomunikasi? Di bawah ini adalah sekilas tentang gaya hidup gajah dan cara gajah berkomunikasi.

Gaya hidup gajah dan cara gajah berkomunikasi

Gajah hidup di dalam urutan sosial yang terstruktur. Kehidupan sosial gajah jantan dan gajah betina sangatlah berbeda. Gajah betina menghabiskan hampir seluruh hidupnya di dalam satu kelompok keluarga, yang terdiri dari ibu, anak perempuan, saudara perempuan, dan bibi. Kelompok itu dipimpin oleh gajah betina tertua. Ketika seekor gajah betina sedang mengandung, 2-3 gajah betina lainnya akan menemani hingga gajah betina hamil itu melahirkan. Sementara, gajah jantan dewasa menghabiskan waktunya dalam kehidupan sendiri/tidak berkelompok.

Gajah termasuk makhluk penyayang, khususnya terhadap sesama gajah. Bukankah kita sering/pernah melihat saat sekawanan gajah berjalan bersama dengan belalai mereka menyentuh anggota kelompok lain, khususnya induk dan anak gajah. Itu adalah salah satu bentuk gajah berkomunikasi.

Cara berkomunikasi lainnya, adalah ketika ada bahaya mengancam. Misalnya, ada pemburu yang sedang mengincar mereka. Gajah akan membuat suara mirip terompet untuk memperingati kawan-kawannya akan suatu bahaya yang sedang mengancam.

Selain itu, gajah juga berkomunikasi melalui hentakan kakinya ke tanah. Ketika seekor gajah menghentakkan kakinya, getarannya dapat terdengar hingga sejauh 20 mil. Getaran itu berkekuatan 80 sampai 90 desibel, lebih keras dibanding rata-rata teriakan manusia. Hentakan kaki gajah tersebut itu memiliki tujuan untuk mengirimkan pesan sebagai peringatan, menyapa, atau mengumumkan sesuatu kepada sesamanya.