Lotere Pelat Mobil : Demi Mengurangi Polusi dan Kemacetan di Beijing

Anda memiliki banyak uang dna ingin membeli mobil baru? Yah, tentunya mudah sekali dilakukan, kalau di Indonesia, tetapi tidak di BeijingĀ  Berapapun uang yang Anda miliki, maka Anda harus mengikuti yang namanya Lotere Pelat Mobil.

Sejak tahun 2011, Beijing memang menerapkan pembatasan kepemilikan mobil oleh pribadi. Pada tahun tersebut mereka mewajibkan seseorang yang ingin memiliki kendaraan roda empat ini untuk mengadu nasib dalam sebuah lotere, dimana kalau beruntung mereka baru diberikan Pelat Nomor Kendaraan.

Jumlah pelat kendaraan yang dikeluarkan oleh Beijing Traffic Management Bureau saat peraturan ini terbit adalah 20.000 buah setiap bulan. Tetapi, dalam berita yang dilansir oleh The New York Times tahun 2016 yang lalu, jumlahnya mengecil hingga hanya 90.000 buah saja.

Pembatasan penjualan mobil baru di Beijing dilakukan karena :

  1. Panjang jalan sudah tidak memadai untuk menampung jumlah mobil yang ada hingga banyak kemacetan parah setiap harinya di ibukota Cina/Tiongkok tersebut
  2. Kurangnya lahan parkir karena keterbatasan lahan menyebabkan banyak mobil diparkir di tempat yang tidak semestinya, seperti di atas trotoar atau di jalur sepeda
  3. Polusi udara tinggi yang terjadi di Beijing sudah sangat parah dan 30% berasal dari begitu banyaknya mobil di kota tersebut

Oleh karena itu, pemerintah setempat mengeluarkan kebijakan pembatasan penjualan mobil baru dan mobil yang beroperasi dengan aturan yang sangat ketat, seperti :

  1. Badan pemerintah tidak boleh membeli mobil dinas dalam jangka waktu 5 tahun
  2. Pembelian secara pribadi harus melalui lotere pelat mobil
  3. Hanya warga Beijing saja yang diperkenankan membeli kendaraan dan mengendarainya di kota tersebut
  4. Mobil dengan pelat nomor luar kota harus mendapatkan sertifikat untuk dikendarai di Beijing. Sertifikat ini harus diperbaharui setiap minggunya
  5. Mobil berpelat luar kota tidak boleh dikendarai pada saat jam sibuk seperti jam berangkat dan pulang kerja

Tindakan yang terkesan “sadis” ini (karena menghambat orang menikmati nyamannya mobil) dilakukan karena hingga saat ini sudah ada hampir 5.6 juta buah mobil ( Penduduk Beijing sendiri mencapai 21 juta orang). Jumlah yan gkalau tidka dikekang akan menimbulkan dampak yang luar biasa.

Target pemerintah kota tersebut adalah maksimum hanya akan ada 6.2 juta mobil hingga tahun 2020 nanti. Yang berarti kuota penambahan mobil akan terus diperketat.

Pembatasan ini juga menyebabkan lahirnya penyewaan illegal pelat mobil bagi yan gingin berkendara di Beijing, terutama bagi pemilik mobil dri luar kota yang hendak pergi ke kota tersebut.

(Baca juga : Tujuh Keajaiban Dunia Alami)

(Rasanya perlu dipertimbangkan untuk melakukan hal yang sama di Jakarta? Iya tidak Kawan?)