Malu Bertanya Sesat Di Jalan, Bertanya Terus….

Pepatah memang mengatakan “Malu Bertanya Sesat di Jalan”. Jika Anda tidak tahu, bertanyalah pada yang lebih tahu dengan begitu ilmu dan pengetahuan kita tentang sesuatu akan bertambah.

Sebuah pepatah yang sangat baik dan mewakili satu bagian dari kehidupan manusia yang seharusnya dilakukan.

Tetapi, ada tetapinya.

Bagaimana jika, seseorang bertanya terus-menerus? Apakah hal tersebut masih sesuai dengan pepatah itu?

Sebuah pertanyaan terus menerus diajukan memang secara teori tidak salah. Normal saja seorang yang tidak tahu bertanya untuk mencari tahu, tetapi bila hal itu dilakukan secara berulang, maka hal itu juga menunjukkan sebuah hal, yaitu :

KEMALASAN!

Ya. Kemalasan orang yang bertanya.

Pengalaman saya ikut dalam sebuah komunitas blogger online, Indonesian Adsense Publisher Discussion memperlihatkan banyak sekali kemalasan. Hal ini terutama dilakukan oleh para member baru.

Memang, tidak salah, sama sekali tidak salah kalau mereka bertanya tentang satu hal yang tidak mereka mengerti. Para rekan yang lebih senior sudah pasti dengan senang hati, jika waktu tersedia, untuk menjawab dan menjelaskannya, tanpa pamrih.

Tetapi, menjadi menyebalkan ketika pertanyaan yang sama terus menerus diulang dan ditanyakan. O ya, sesuatu yang menyenangkan saja bisa menjadi menyebalkan dan membosankan kalau terus menerus dilakukan. Apalagi ini, menjelaskan sesuatu yang sama berulangkali.

Padahal jika para member baru dalam sebuah komunitas mau meluangkan waktu sejenak saja, masih ada cara lain untuk bertanya tentang sesuatu :

  1. Memakai mesin penari Google, pertanyaan bisa dimasukkan ke dalam kolom pencari dan sudah pasti dalam sepersekian detik (tergantung akses internet) akan tampil berbagai link yang bisa membawa mereka pada jawaban dan informasi yang membantu
  2. Melakukan scroll percakapan yang pernah terjadi dan mencoba menemukan diskusi yang cocok atau kira-kira mirip dengan kasus yang sedang dialami.

Hal itu tidak mereka lakukan. Mereka lebih suka bertanya dan kemudian menunggu jawaban saja. Dalam beberapa kasus, bahkan mereka yang ngomel kalau tidak ada yang menanggapi.

Sebuah sikap yang sangat menerminkan kemalasan. Mereka tidak mau berikhtiar untuk mencari dan lebih suka disuapi.

Padahal, sikap mental yang demikian itu akan menjadi penghambat mereka dalam meraih kesuksesan yang mereka impikan.

Blogging atau ngeblog adalah tentang kreatifitas dan konsistensi. Tidak ada cerita blogger bisa sukses tanpa berjuang secara konsisten, tanpa melakukan kesalahan, dan tanpa mau berkreasi.

Bertanya bukan sebuah masalah, kebanyakan orang akan bersedia membantu, tetapi kalau terus menerus bertanya tanpa mau berusaha, yang ada adalah pantulan sikap mental pemalas.

Mungkin ada bagusnya jika pepatahnya diperbaiki sedikit menjadi :

“MALU BERTANYA SESAT DI JALAN. BERTANYA TERUS PERTANDA KEMALASAN”

Setuju Kawan Pojok?