Manfaat Dan Khasiat Bunga Bakung Untuk Pengobatan Tradisional

Bunga Bakung merupakan bagian dari marga Lilium. Ada sekitar 110 suku dalam keluarga bakung (Liliaceae). Memiliki bunga yang indah dan harum. Tanaman ini dapat hidup di mana saja, seperti di rerumputan, pegunungan, hutan, bahkan beberapa dapat hidup di rawa. Selain ditanam untuk menghiasi halaman rumah, juga dapat kita temukan manfaat dan khasiat bunga bakung untuk pengobatan tradisional.

Nama daerah untuk bunga bakung

Tanaman berbunga yang memiliki nama ilmiah Crinum asiaticum ini memiliki beberapa nama daerah, di antaranya :

Melayu : bakung
batak : bakong
Minangkabau : bakung
Bangka : semur
Makasar : bakung bug
Ambon : dausa
Halmahera : pete
Ternate : fete-fete
Sunda : bakung
Jawa : bakung
Madura : bakong

kandungan kimia dan efek farmakologis :
sifat tumbuhan belum banyak iketahui, tetapi bahan kimia yang terdapat pada bakung sudah diketahui. bunga bakung menganung flavonoid, saponin, dan tanin. Sedangkan, pada umbi, akar, serta biji mengandung alkaloid likorin, krinin, dan asetilkorin.
efek farmakologis yang dimiliki oleh bakung di antaranya sebagai peluruh kencing, antiinflamasi, mencegah pendarahan, dan mengobati luka.

Manfaat dan khasiat bunga bakung dalam pengobatan tradisional :

Bagian tumbuhan bunga bakung untuk pengobatan tradisional, yaitu umbi, daun, dan akar. Bagian-bagian tanaman itu, baik dalam keadaan segar maupun kering, dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit, antara lain :

  • untuk bengkak di tangan dan di kaki : olesi daun bakung dengan minyak kelapa lalu layukan di atas api. Tempelkan daun bkung yang telah layu ke bagian yang sakit.
  • untuk luka borok : iris umbi bakung kecil-kecil lalu panaskan di atas api kecil selama 1-2 menit atau sampai hangat. Letakkan irisan umbi pada borok.
  • untuk luka terkena panah beracun :  cuci bersih 5-10 gram akar bakung lalu kunyah utk memperoleh airnya. Telan airnya, sedangkan ampasnya ditempel pada bagian yang terkena panah
  • untuk peluruh keringat : cuci 10 gram akar bakung segar, potong kecil-kecil, lalu rebus dengan 2 gelas air selama 20 menit. Setelah dingin, saring, lalu dibagi menjadi 2 bagian utk diminum 2x sehari pada pagi dan sore
  • untuk peluruh muntah : cuci 5-10 gram akar segar sampai bersih lalu ikunyah untuk memperoleh airnya. Telan airnya, sedangkan ampas hasil kunyahan dibuang
  • untuk pembengkakan kelenjar limpa : cuci bersih beberapa helai daun bakung, tumbuk bersama 2 siung bawang merah, dan gula merah secukupnya sampai halus. Tempelkan hasil tumbukan di tempat yang sakit
  • untuk peluruh kencing : cuci daun bakung secukupnya, tumbuk sampai halus, lalu oleskan di perut bagian bawah di atas kandung kemih. Lakukan secara rutin dengan membuat ramuan yang sama sampai buang air kecil lancar kembali
  • untuk patek (frambusia) : cuci buah dan biji bakung secukupnya sampai bersih lalu tumbuk halus. Campurkan tepung beras sceukupnya lalu borehkan ke bagian yang sakit.
  • untuk rematik sendi : layukan daun bakung di atas api. olesi daun dengan minyak wijen lalu ditempelkan di bagian yang sakit.
Catatan :

Pemakaian umbi bakung harus hati-hati karena umbinya beracun. Keracunan umbi bakung ditandai dengan sakit perut, diikuti diare yang hebat, denyut nadi cepat, pernafasan tidak teratur, dan panas tinggi. Sebagai pertolongan pertama, pompa lambung supaya penderita muntah. Kemudian, berikan minuman berupa teh kental atau 40 ml cuka beras putih yang dicampur dengan 30 ml jus jahe segar. Encerkan dengan air secukupnya. Gunakan untuk berkumur.