Melakukan Branding Pada Blog Gado-Gado : Mungkinkah ?

Salah satu alasan mengapa para blogger, terutama yang menulis tentang tutorial blogging dan adsense, selalu menyarankan agar para pemula memilih niche blog tertentu adalah berkaitan dengan sulitnya melakukan branding pada blog gado-gado.

Yang dimaksud dengan branding disini adalah “pencitraan” bagaimana sebuah blog mau dipandang oleh pembacanya.

Sebagai contoh, ketika memasuki blog Pojok Menulis, tentunya para pembaca yang pertama kali datang akan bingung, blog ini membahas tentang apa? Pelajaran bahasa Inggris ada, pelajaran bahasa Indonesia tercakup, bahasan tentang blogging juga ada, bahkan tulisan tentang shio dan zodiak pun tersedia.

Hal ini berbeda dengan kalau Anda memasuki belfot.com, (singkatan dari Belajar Fotografi) yang hanya mengulas satu topik saja, yaitu fotografi dan segala sesuatu yang terkait dengan hal potret memotret

Niche blog seperti belfot lebih mudah diingat oleh pengunjung. Berbeda dengan Pojok Menulis yang tidak memiliki topik tertentu.

Oleh karena itu, banyak blogger yang memilih jalur niche blog saat membuat blognya. Kalaupun harus bercampur, mereka akan mencari yang masih berkaitan, seperti blog dengan internet, atau periklanan, atau internet marketing.

Mereka menghindari kesulitan saat hendak melakukan branding pada blognya. Bahkan, cukup banyak blogger yang menganggap melakukan branding pada blog gado-gado adalah sesuatu hil yang mustahal, eh hal yang mustahil untuk dilakukan.

Tetapi, betulkah demikian?

Tidak betul melakukan branding pada blog gado-gado sebagai hal yang mustahil

Pernah membaca Mashable,com?

Kalau belum segeralah meluncur ke TKP. Lihat sendiri.

Mashable adalah salah satu blog terkemuka dan dianggap sebagai salah satu yang paling berpengaruh di dunia.

Cobalah lihat sendiri isinya.

Kalau belum yakin, silakan ketik nama Linda Ikeji pada kolom pencarian Google dan pada urutan teratas Anda akan bisa menemukan sebuah blog buatan seorang wanita Nigeria yang menginspirasi banyak blogger Indonesia.

Kemudian, lihat sendiri isinya seperti apa.

Isinya sangat beragam dan seperti tidak tentu arah. Tetapi, bagaimana masyarakat dunia bisa mengenal mereka dengan baik? Padahal blog-blog tersebut adalah blog gado-gado yang berisi beragam topik dan informasi.

Kenyataannya adalah meski isinya seperti tidak fokus, mereka terkenal sebagai blog yang menyediakan informasi dan hiburan. Sangat tidak spesifik, tetapi itulah brand kedua blog terkenal tersebut.

Penyedia informasi dan hiburan.

Jadi, kedua blog itu saja sudah menunjukkan bahwa blog gado-gado pun bisa punya brand atau citra meski tidak terlalu spesifik seperti niche blog.

Memang tidak akan mudah, sangat sulit bahkan, tetapi bukan tidak mungkin. Pelajaran sebagai marketing untuk membangun brand bagi sesuatu yang spesifik saja sudah sangat sulit, apalagi sesuatu yang tidak terfokus.

Keduanya membutuhkan waktu tahunan untuk bisa mencapai level yang sekarang. Butuh perjuangan yang sangat berat untuk meyakinkan orang banyak bahwa blog mereka berharga untuk dilihat. Puluhan ribu jam dihabiskan untuk menghadirkan konten yang bisa merebut hati pembaca.

Butuh perjuangan berat. Tetapi, bukan tidak mungkin.

Itulah dasar dari dihidupkannya lagi Pojok Menulis dan mengapa tetap akan dibiarkan menjadi blog gado-gado. Akan sangat sulit sekali merebut perhatian orang di tengah persaingan dunia blogger yang semakin sangat kompetitif.

Tetapi, sekali lagi, bukan tidak mungkin. Jika, isi Pojok Menulis dianggap bermanfaat bagi orang banyak, suatu waktu mereka akan kembali dan brand itu akan terbentuk dengan sendirinya.

Siapa tahu, suatu waktu Pojok Menulis bisa seperti Mashable, paling tidak seperti Malesbanget.com.

Siapa tahu? Kalau tidak dicoba, mana bisa tahu?