Mendekatkan Yang Jauh, Menjauhkan Yang Dekat

Judulnya mungkin terdengar aneh. Mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Apa maksudnya?

Gambar sebuah gadget, atau smartphone atau apalah sebutannya adalah benda yang dimaksud.

Beberapa puluh tahun yang lalu, manusia perlu berjuang keras menempuh ratusan kilometer hanya untuk bisa sekedar bertemu dan berbincang dengan keluarganya. Manusia rela berjalan belasan kilometer agar bisa bertemu dengan manusia lainnya untuk sekedar berbincang di hari pasar.

Saat ini smartphone atau handphone sudah membuat jarak seperti tidak ada. Mudah sekali bagi kita untuk bisa tertawa bersama dengan om, tante, sepupu atau teman-teman dengan memakai sebuah benda elektronik kecil bernama handphone.

Perkembangan tehnologi membuat semuanya bisa terjadi. Teman yang sudah lama kita tidak temui tiba-tiba bisa hadir kembali dalam kehidupan kita dalam sekejap. Cukup dengan bergabung pada sebuah komunitas tertentu, besar kemungkinan kita bisa menemui mereka lagi. Tertawa bersama kembali mengenang masa-masa ketika kita bersama mereka adalah sebuah hal yang menyenangkan.

Memang sebuah hal yang sangat mengasyikkan untuk berbincang, mengobrol atau sharing dengan orang-orang yang dulu pernah hadir dalam kehidupan kita.

Sama menyenangkannya dengan berkenalan dengan ratusan orang yang tidak kita kenal. Sangat menggembirakan bahwa kita bisa memiliki semakin banyak teman.

Amat sangat menyenangkan.

Hanya….

Pernahkah kita menyadari di tengah keasyikan kita berkumpul di dunia maya dengan orang-orang “jauh” tersebut seringkali kita lupa waktu. Orang Indonesia menurut data penelitian rata-rata menghabiskan waktu selama 3 jam setiap hari untuk bergaul dengan mobile phone mereka dan bercengkerama dengan “yang jauh” tersebut.

Padahal waktu tersebut seharusnya milik anak, suami, istri, dan tetangga yang tinggal sangat dekat dengan kita. Sehari-harinya mereka akan terlihat oleh mata kita. Merekalah orang-orang yang “dekat” dengan kita.

Pernahkah ketika kita sedang berbincang dengan tetangga kemudian bunyi “Ping” penanda sebuah pesan masuk ke handphone kita, biasanya secara reflek kita akan membukanya. Seringkali, kita tidak peduli bahwa tetangga kita sedang menceritakan mengenai anaknya yang bandel atau bertanya tentang resep masakan.

Secara tidak sadar, tindakan kita sebenarnya mencerminkan bahwa apa yang masuk ke dalam handphone kita selalu lebih penting dibandingkan apa yang diutarakan langsung oleh orangnya.

Sangat ironis karena dulu manusia berjuang mendekatkan diri dengan orang lain, sedangkan di masa sekarang kita lebih suka “menjauhkan diri” dari orang-orang yang seharusnya dekat dengan kita.

Itulah makna dari judul “Mendekatkan yang jauh , menjauhkan yang dekat”. Ketika kita mengejar mereka yang sebenarnya jauh dan tidak terlalu penting bagi kehidupan kita, tetapi justru menjauhkan mereka yang berada dekat dengan kita.