Mengapa Komodo Berukuran Besar Dan Suka Geleng-Geleng Kepala?

Komodo merupakan spesies kadal terbesar di dunia. Memiliki rata-rata panjang 2-3 meter. Ditemukan oleh seorang peneliti Barat, pada tahun 1910. Termasuk keluarga biawak Varanidae yang ditemukan oleh seorang peneliti Barat. Selain ukurannya yang besar, kita juga sering melihatnya menggeleng-gelengkan kepalanya. Pertanyaan yang sering melintas, mengapa komodo suka menggeleng-gelengkan kepalanya? Bukan, bukan karena dia memiliki hobi menolak dan menjadi galau. he..he..Di bawah ini, sedikit fakta yang menjadi alasan mengapa komodo berukuran besar dan suka geleng-geleng kepala?

Mengapa komodo berukuran besar dan suka geleng-geleng kepala?

Ukuran komodo yang besar itu berhubungan dengan gejala gigantisme, yaitu kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil dan berhubungan dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tersebut. Karena tidak adanya predator inilah, maka, pertumbuhan komodo melaju membesar hingga berkali-kali lipat dari ukuran tubuhnya semula. Dan, akhirnya, komodo menduduki posisi predator puncak di dalam ekosistem tempatnya hidup.

Kebiasaan hewan besar satu ini adalah suka menggeleng-gelengkan kepalanya ke kanan ke kiri sambil berjalan. Kebiasaan ini dilakukan karena komodo tidak memiliki penciuman yang baik, meski memiliki lubang hidung. Dengan bantuan angin dan kebiasaannya menggeleng-gelengkan kepala tersebut, komodo dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4-9,5 km.

Selain tidak memiliki indera penciuman yang baik, komodo juga tidak memiliki indera perasa di lidahnya. Hewan ini hanya memiliki sedikit ujung-ujung saraf perasa di bagian belakang tenggorokan. Sebagai gantinya, komodo memiliki sisik-sisik yang beberapa di antaranya diperkuat dengan tulang. Juga, memiliki sensor yang terhubung dengan saraf yang peka terhadap rangsang sentuhan. Sisik-sisik di sekitar telinga, bibir, dagu, dan tapak kaki, memiliki 3 sensor rangsangan atau lebih.