Mengatasi Gigitan Hewan Berbisa Dengan Tanaman Obat

Gigitan hewan berbisa biasanya menimbulkan luka yang biasanya akan mengeluarkan darah dari bekas sayatan gigitannya. Gigitan hewan berbisa yang berbahaya di antaranya ular, kelabang, ataupun kalajengking. Selain menggigit, binatang tersebut juga mengeluarkan racun yang akan mengalir mengikuti aliran darah. Mengatasi gigitan hewan berbisa dengan tanaman obat adalah salah satu cara lain yang juga sangat efektif dan membantu.

Kondisi tubuh korban yang digigit hewan berbisa biasanya secara perlahan akan melemah akibat racun yang mulai menyebar. Hal tersebut akan berakibat fatal karena dapat menyebabkan kelumpuhan ataupun kehilangan nyawa karena salah cara menanganinya. Apalagi jika racun yang dikeluarkan oleh binatang tersebut merupakan racun yang sangat berbahaya.

Penanganan pertama yang dilakukan jika digigit binatang yang tidak berbisa, antara lain :

  • cuci luka dengan desinfektan.
  • berikan obat pendarahan.
  • perban agar terhindar dari infeksi atau terkena debu.

langkah-langkah yang dilakukan pertama kali jika digigit binatang berbisa, antara lain :

  • tekan atau ikat nadi di atas luka gigitan dengan kain atau tali. Tujuannya, agar darah yang terkena racun/bisa tidak cepat mengalir ke seluruh tubuh, terutama untuk melindungi jantung dan otak.
  • minum air bersih yang banyak agar kepekatan racun berkurang.
  • isap atau sedot kembali darah dan racun pada tempat bekas gigitan lalu muntahkan kembali. (catatan : kondisi mulut dan gigi si penolong dalam keadaan sehat dan baik)
  • letakkan korban pada tempat yang sejuk. Usahakan jangan terlalu banyak bergerak agar racun tidak cepat menjalar ke seluruh tubuh.
  • berikan ramuan tanaman obat yang tepat. Jika dianggap memerlukan perlakuan medis, secepatnya dibawa ke Puskesmas atau dokter agar jiwa korban segera tertolong.

Mengatasi gigitan hewan berbisa dapat menggunakan 4 jenis tanaman obat, yaitu daun dewa, jahe merah, sambiloto, dan tapak liman.

Resep 1, mengatasi gigitan hewan berbisa

Bahan : daun dewa (Gynura segetum)

Cara pemakaian :

  • tumbuk halus umbi daun dewa sebanyak 20 – 30 gram yang sudah dicuci bersih
  • balurkan hasil tumbukan ke bagian tubuh yang sakit
  • perban dengan kain
  • jika kering, tumbukan daun obat diganti lagi. Lakukan sesering mungkin.

Daun dewa bersifat antikoagulan (mencairkan darah beku), anti racun, dan menstimulasi sirkulasi. Maka, daun dewa ini dapat menghilangkan panas, mencairkan bekuan darah, menghentikan pendarahan, dan membersihkan racun.

Resep 2, mengatasi gigitan hewan berbisa dengan tanaman obat

Bahan : jahe merah ( Zingiber officinale)

Cara pemakaian :

  • tumbuk rimpang jahe merah yang telah dicuci bersih sebanyak 10-30 gram
  • tambahkan garam sekitar 5 gram
  • balurkan hasil tumbukan di tubuh yang sakit
  • balut dengan kain
  • jika kering, ganti dengan tumbukan rimpang yang baru

Jahe merah berfungsi merangsang timbulnya kekebalan tubuh, produksi getah bening, penyegar badan, regenerasi sel normal, dan menghangatkan tubuh. Dengan menggunakan cara ini, rasa sakit akan berkurang, demam reda, kadar racun dalam darah berkurang, serta daya tahan dan kekebalan tubuh bertambah.

Resep 3, mengatasi gigitan hewan berbisa dengan tanaman obat

Bahan : sambiloto (Androgaphis paniculata)

Cara pemakaian 1 :

  • kunyah daun sambiloto yang telah dicuci bersih sebanyak 5-7 lembar
  • telan airnya dan ampasnya dibalurkan di bagian tubuh yang sakit.

Cara pemakaian 2 :

  • cuci bersih daun sambiloto sebanyak 10-15 lembar
  • rebus sambiloto dengan 3 gelas air, sampai tersisa separuhnya
  • minum rebusan sedikit-sedikit sampai habis

Sambiloto bersifat antiracun, antipiretik, antiradang, antibengkak, penurun panas, merangsang pagositosis (menghancurkan benda asing yang merugikan tubuh), meningkatkan kekebalan tubuh, dan meningkatkan aktifitas kelenjar-kelenjar tubuh. Sambiloto dapat menetralisir racun, suhu tubuh akan berangsur normal, daya tahan tubuh meningkat, luka bekas gigitan tidak bengkak, dan tidak terinfeksi.

Resep 4, mengatasi gigitan hewan berbisa dengan tanaman obat

Bahan : tapak liman (Elephantophus scaber)

Cara pemakaian :

  • Cuci bersih 15-30 gram tapak liman kering
  • rebus tapak liman kering degan air sebanyak 3 gelas dalam kuali tanah
  • biarkan sampai air tersisa 1,5 gelas
  • dinginkan, lalu saring
  • minum rebusan tapak liman 3x sehari, setiap 1 jam sebelum makan
  • lakukan setiap hari sampai sembuh

Tapak liman memiliki khasiat penurun panas, antibiotik, antiradang, peluruh seni, penghilang bengkak, dan penetralisir racun. Dengan rebusan tapak liman, racun dalam darah dapat dinetralisir, bengkak berkurang, panas atau demam akan mereda sehingga keselamatan jiwa korban dapat tertolong secepat mungkin.