Menulis 10 Artikel PerHari Bukanlah Sebuah Hal Yang Tidak Mungkin

Jika pertanyaan ini, “Bisakah Anda menulis 10 artikel perhari?” diajukan pada awal saya ngeblog, sekitar 2 tahun lebih yang lalu, maka jawabannya adalah “Boro-boro 10 artikel. Satu saja sudah jatuh bangun dan belum tentu”.

Apabila pertanyaan yang sama diulang kepada saya , 1 tahun lalu, maka jawabannya adalah “Pasti bisa!”. Perhitungan saya mengatakan memang demikian, apalagi ditambah dengan sikap optimis yang sulit dihilangkan. Jawaban tersebut pernah saya kemukakan pada saat blogwalking ke sebuah blog. Saya yakin bisa, walau belum pernah melakukannya.

Hari ini, jika pertanyaan yang sama Anda ajukan kepada saya, maka jawabannya adalah  “Hanya 10 artikel?”. Ya, karena jumlah itu bukan hanya masih berada dalam jangkauan, tetapi sudah seringkali terlampaui.

Pada blog Pojok Menulis saja, saya sudah bisa membuat tulisan setiap harinya, setidaknya selama beberapa minggu terakhir ini sekitar 10 artikel per hari. Ditambah dengan beberapa blog lainnya, jumlah produksi artikel dalam satu hari bisa mencapai 15 buah.

Tidak percaya? Silakan tetapi itu memang sudah dilakukan.

Bagaimana saya bisa menulis 10 artikel per hari?

Pada awalnya tidak mudah. Apalagi sempat saya tenggelam, mungkin sama dengan banyak blogger lainnya, untuk mencoba berbagai macam hal, termasuk penggunaan SEO dan berbagai tips dan trik lainnya.

Hanya karena saya merasa hal itu bukan jalan yang saya inginkan, maka akhirnya semua hal tersebut dilepaskan. Fokus utama dalam kegiatan ngeblog saya hanya terfokus pada menulis, menulis, dan menulis.

Ternyata, paling tidak dengan hanya memfokuskan diri pada satu titik, justru hal tersebut memberikan ruang waktu yang lebih banyak untuk menulis. Tidak ada lagi gangguan.

Ditunjang oleh pengalaman ngeblog selama kurang lebih 2 tahun, saya sudah menjadi terbiasa untuk menulis dengan lebih cepat.

Masalah ide pun bukan lagi hambatan karena ternyata dengan semakin banyak menulis, maka kebiasaan untuk mengolah data atau mencari sesuatu yang menarik dalam kehidupan sehari-hari menjadi terasa lebih mudah.

Hal-hal itulah yang akhirnya menjadi kebiasaan dan rutinitas. Apalagi, saya menulis setiap hari.

Hasilnya mirip dengan apa yang didapat para atlet, yaitu peningkatan kemampuan karena terus menerus berlatih.

Jadi, membuat 10 artikel perhari, bukanlah sebuah masalah. Jika bahkan seluruh waktu dialokasikan untuk menulis 20-30 artikel bisa lahir setiap harinya.

Latihan, belajar, dan konsisten adalah hal-hal yang menjadikan saya memiliki kemampuan seperti ini.

Apa yang saya sarankan agar bisa menulis 10 artikel perhari?

Tidak banyak. Tetapi, juga cukup banyak. Tergantung darimana mau dilihat.

Ini saran saya.

Jangan terikat teori

Masalah utama para blogger adalah kecenderungan untuk mengikuti arus yang sudah dibuat para blogger senior dan sukses. Kebanyakan akan mengikuti teori bahkan tanpa pernah mencerna dan menyesuaikan dengan diri kita sendiri.

Dengan tidak terikat pada teori apapun dan siapapun, akhirnya kreatifitas dan pola pikir akan terbebas dari keinginan untuk mengikuti siapapun.

Fokus pada menulis

Blogging atau ngeblog adalah tentang menulis. Bukan tentang bagaimana mengundang orang untuk datang ke blog kita. Itu pekerjan internet marketer.

Blogger adalah penulis.

Lupakan sejenak pembaca dan menulislah untuk diri kita sendiri. Dengan begitu kita bisa bebas berekspresi.

Lupakan usaha mencari tips dan trik ajaib untuk mempercepat proses. Cukup lakukan apa yang harus seorang blogger lakukan, menulis, menulis, dan menulis.

Ketenaran dan pembaca akan datang sendiri jika saatnya tiba.

Jauhkan yang namanya Media Sosial

Terlalu berbahaya karena biasanya justru kita akan terjun dan terlibat terlalu dalam. Hasilnya waktu akan terbuang.

Tentu saja boleh nongol sesekali di komunitas yang kita sukai, tetapi menghabiskan waktu setiap harinya dengan sekedar ngobrol atau pamer adalah hal yang sia-sia. Bagaimanapun waktu kita terbatas dan kita harus menentukan prioritas.

Setelah urusan keluarga dan mencari nafkah beres, maka prioritas berikutnya adalah menulis. Bukan ngobrol ngalor ngidul dengan sesama blogger.

Lupakan promosi sejenak

Promosi bagi yang ingin terkenal memang penting. Sayangnya, promosi pun menghabiskan waktu banyak sekali.

Lupakan sejenak. Ada waktunya untuk promosi kalau blog kita sudah siap dan sudah menjanjikan. Melakukannya setiap hari hanyalah membuang waktu. Buat jadwal, seminggu sekali atau sebulan sekali untuk promosi, bukan setiap hari.

Lupakan teori SEO (Search Engine Optimization)

Memang gila. Tetapi, mencoba membuat tulisan dengan kata kunci atau keyword dan synonimnya hanya merupakan batu hambatan dalam menulis.

Buat saya, omong kosong bahwa sebuah blog atau artikel harus memakai berbagai teknik SEO kalau mau dibaca orang. Kenyataannya blog Pojok Menulis yang tidak memakainya pun tetap didatangi pengunjung.

Tanpa SEO dan tanpa promosi.

Jangan termakan omongan para internet marketer yang gemar sekali membuat dunia menjadi sempit.

Buat artikel pendek

Pendek tapi informatif dan tuntas.

Apakah ada yang membaca? Sekali lagi, omong kosong bahwa artikel atau tulisan hanya akan dicari oleh mesin pencari kalau tulisan di atas 1000 kata atau 2000 kata.

Kenyataannya, berbagai artikel singkat tentang IDIOM pada Pojok menulis pun bisa hadir di halaman pertama. Lagi-lagi tanpa SEO dan juga kata kunci.

Artikel dengan 150 hingga 300 kata sangat ideal untuk mengejar jumlah artikel dalam sehari.

Tulis apa yang dikuasai

Betul sekali. Tulis sesuatu yang dikuasai dan disukai. Jangan menulis sesuatu yang hanya ditujukan untuk mengejar tampil di halaman pertama Google atau yang memiliki Biaya Per Klik tinggi. Hanya akan menekan diri sendiri.

Tulis saja apa yang dikuasai.

Dengan begitu aliran penulisan tidak akan tersendat dan berhenti di tengah jalan.

Membaca dan melihat yang banyak

Takut kehabisan ide? Jangan. Dunia begitu luas dan penuh dengan banyak hal yang bisa dijadikan bahan tulisan. Mulai dari hal kecil seperti cara naik kereta hingga hal rumit bagaimana membuat coding website.

Apapun bisa.

Yang penting adalah membaca dan melihat yang banyak. Sebanyak banyaknya.

Memiliki banyak blog

Tidak suka blog gado-gado seperti Pojok Menulis? Tidak masalah! Tetapi, jangan batasi diri sendiri hanya untuk membenarkan teori para blogger terkenal yang berfokus pada satu blog saja.

Buat sebanyak mungkin blog dengan tema yang Anda kuasai dan minati.

Dengan begitu semua ide yang di kepala bisa tertuang dalam bentuk tulisan. Tinggal dilakukan pembagian harus terbit di blog yang mana.

Jangan utak atik template

Untuk apa? Tampilan tidak akan pernah sempurna. Pengunjung tidak akan terlalu peduli pada tampilan blog yang banyak kekurangan kalau artikel-artikelnya menarik dan memberi manfaat.

Itu saja.

Kalau memang merasa perlu untuk merubah tampilan, siapkan waktu khusus dengan rentang waktu tertentu. Sebaiknya 1 tahun sekali, tetapi bisa juga 6 bulan sekali atau 2 tahun sekali.

Membuang waktu merubah tampilan blog setiap bulan.

Jangan banyak blogwalking

Blogwalking bukan keharusan. Bohong besar kalau ada yang menyebut wajib dan merupakan etika para blogger. Itu hanya sebuah tradisi dan kebiasaan.

Lagipula, pengunjung dari kalangan blogger bukanlah sesuatu yang harus kita tuju jika kita bukan menulis tentang blogging.

Dari sisi periklanan sekalipun, para blogger atau webmaster sangat paham pada bisnis periklanan online dan mereka jarang sekali melakukan klik pada iklan yang terpasang.

Lalu apa gunanya?

Lakukan blogwalking jika perlu, dalam artian untuk menambah teman dan kawan. Bukan menjadikan mereka pelanggan blog kita.

Lakukan mobile blogging

Memiliki gadget jangan hanya sekedar untuk pamer. Manfaatkan. Sebuah phablet atau ponsel bisa dimanfaatkan untuk menulis atau setidaknya mempersiapkan bahan tulisan. Jangan sekedar dipakai nonton youtube, chatting atau bermain game.

Dengan begitu, waktu kita saat dalam perjalanan ke tempat kerja bisa produktif dan menghasilkan. Manfaatkan waktu sebaik mungkin.

Tidak perlu buat kerangka karangan

Biarkan seperti air mengalir. Tidak perlu terlalu terencana dan teoretis. Apa yang muncul di kepala sebaiknya langsung dituangkan ke dalam tulisan.

Lakukan editting seperlunya. Tidak perlu ingin terlihat sebagai seorang ahli. Blogger adalah blogger yang penuh dengan ketidaksempurnaan. Pembaca juga memaklumi kalau hanya sekedar masalah kesalahan ketik.

Jangan terlalu ingin sempurna.

Tidak usah memikirkan kualiatas

Lalu bagaimana dengan kualitas?

Hei, Anda tidak bisa menilai apa yang Anda tulis sendiri. Kalau hal itu dilakukan namanya congkak atau sombong. Mengklaim diri sendiri sebagai penulis berkualitas adalah hal yang paling absurd.

Kalau dilakukan mirip dengan tukang kecap yang selalu membanggakan kecap jualanya. Padahal belum tentu pembeli suka.

Biarkan para pembaca menilainya sendiri apakah tulisan yang dibacanya adalah tulisan yang berkualitas atau bukan. Jangan buat diri Anda jadi tukang kecap.

Menulislah untuk diri sendiri sambil berpikir “Siapa tahu ada yang bisa memanfaatkanya”

—–

Itulah yang saya lakukan hingga saya bisa menulis 10 artikel perhari. Padahal saya masih tetap harus mencari nafkah Bogor-Jakarta setiap harinya dan hanya menyisakan waktu paling 2-3 jam untuk menulis.

Tetapi, saya bisa menulis 10 artikel perhari dan secara konsisten. Bukan hanya untuk hari ini saja. Mau tidak mau saya memiliki banyak blog untuk dikelola dan diisi.

Jadi, kawan, lupakan teori dan berbagai hal lain yang membuang waktu Anda. Fokuskan pada menulis dan menulis.

Jangan takut pembaca tidak akan datang. Mereka akan datang pada saatnya. Sama seperti apa yang saya lakukan di Pojok Menulis. Saya hanya terfokus pada menulis tentang apa saja.

Hasilnya 10 artikel perhari bukanlah sebuah masalah lagi.