Pemakaian Tenses dalam bahasa Inggris, Perlukah ?

“Saya malas belajar Tenses dan grammar. Nanti saya lebih baik langsung belajar conversation saja”. Itu ungkapan dari banyak orang Indonesia ketika dijelaskan mengenai pemakaian Tenses dalam bahasa Inggris.

Ungkapan yang mengatakan secara halus bahwa belajar tenses itu tidak ada gunanya dan lebih baik langsung melompat ke belajar percakapan saja.

Biasanya, saya kalau mendengar ungkapan tersebut hanya tersenyum saja. Akan percuma dan menghabiskan waktu saja berbantahan atau menjelaskan kepada orang-orang seperti ini. Dari ungkapan tersebut sudah terlihat bahwa orang tersebut maunya serba instan dan cepat , tidak mau cape.

Perlukah pemakaian Tenses dalam bahasa Inggris ?

 

Bayangkan ketika anda ingin mengatakan bahwa “anda sudah makan telur” , “anda baru saja makan telur ” dan “anda biasa makan telur ”  dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia sangat mudah. Kita hanya perlu menambahkan satu kata seperti sudah, baru saja, biasa ke dalam kalimat.

Nah, kalau anda menolak memakai tenses dan grammar, berarti anda cukup bilang seperti ini.

 

You eat an egg

You just now eat an egg

You usually eat an egg

 

Kira-kira apakah orang Inggris yang mendengarnya akan mengerti atau tidak. Jawabnya sederhana, ada unsur bahasa yang hilang dari ketiga kalimat tersebut dan kemungkinan besar akan membingungkan yang mendengar. Ada kemungkinan akan terjadi kesalahpahaman dalam pembicaraan.

Bahasa Inggris memakai tenses untuk menunjukkan berbagai hal dan salah satunya tentang waktu. Keterangan waktu adalah pelengkap tetapi intinya akan ada di dalam perubahan kata kerja dalam setiap tenses.

Anda seharusnya cukup mengatakan seperti ini

I ate an egg ==> si pendengar sudah langsung menangkap maksudnya bahwa anda sudah makan telur. Bahkan tanpa ada kata keterangan sekalipun. (Simple Past Tense)

I have just eaten an egg ==> tanpa tambahan keterangan waktupun si pendengar sudah menangkap makna bahwa anda baru saja selesai makan telur. (Present Perfect Tense)

I eat an egg –> si pendengar langsung akan menyadari bahwa anda punya kebiasaan makan telur. (Simple Present Tense)

 

Benarkah dalam kursus percakapan pemakaian tenses tidak diperlukan ?

Kalau guru conversation anda mengatakan demikian, anda perlu meragukan kemampuan dia dalam berbahasa Inggris.

Bagaimana dia bisa mengajarkan dengan benar tanpa mengajarkan pemakaian tenses dalam bahasa Inggris. Kalimat apa yang akan dia ajarkan.

Mungkin kalau anda tidak memakai tenses dan grammar kalimat anda akan berakhir seperti ini

Little Little to me, little little to me, salary not up up (sedikit sedikit ke saya, sedikit sedikit ke saya, gaji tidak naik-naik)

 

Tidak mungkin dalam pelajaran percakapan anda tidak diajar tentang tenses. Tenses tetap ada dan diajarkan, hanya dalam bentuk yang berbeda.

Anda tidak akan diajarkan dengan pola belajar teori dulu baru praktek. Dalam pelajaran percakapan atau conversation, sistemnya dibalik, anda belajar praktek dulu sambil belajar teori.

Jadi tidak berarti bahwa anda tidak belajar tenses dan grammar dalam pelajaran percakapan. Anda belajar tetapi pelajaran percakapan adalah untuk melatih skill dan keberanian, jadi penekanan bukan pada teori. Berkebalikan dengan pelajaran grammar, dimana teori diutamakan.

Mana yang lebih penting ?

Vocabulary, Grammar dan Conversation adalah tiga bagian yang saling menyatu. Tidak bisa disebut mana yang lebih penting dari yang lainnya.

Ketiganya harus dipelajari dan dilatih untuk mendapatkan keahlian berbahasa Inggris.

Bila anda seorang blogger dan membutuhkan kemampuan menulis dalam bahasa Inggris dengan baik dan benar, anda harus mendahulukan Grammar (Tenses dan sebagainya) yang diimbangi dengan Vocabulary. Percakapan bisa menyusul kemudian karena dalam menulis tidak akan ada percakapan langsung.

Buang anggapan bahwa anda dapat menulis dengan baik tanpa ada pemakaian tenses dalam bahasa Inggris. Lupakan saja ! Anda hanya akan membuang waktu karena hal itu tidak mungkin.

 

Bogor, 21 Mei 2015