Penulisan Imbuhan Me- Yang Baik dan Benar Berdasarkan EYD

Imbuhan me- merupakan salah satu jenis imbuhan yang terdapat di dalam bahasa Indonesia. Kita juga sering menemukannya dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi, dalam penulisannya, terkadang membingungkan. 😀 Seperti, mengontrak atau mengkontrak? Mempraktekkan atau memraktekkan? Mengkonsonsolidasi atau mengonsolidasi? menyupport atau men-support? Menyontek atau mencontek? Mentransfer atau menransfer? Memperhatikan atau memerhatikan?

penulisan imbuhan me- yang baik dan benar berdasarkan eyd
gambar diambil dari www.pixabay.com

Penulisan imbuhan me- yang baik dan benar berdasarkan EYD

Yuk, kita cari jawabannya.

Imbuhan me- jika bertemu dengan beberapa kata, ada yang huruf pertama dari kata tersebut melebur dan ada yang tidak. Bagaimana menentukan apakah huruf pertama kata tersebut melebur atau tidak?

Mari kita lihat.

Di bawah ini beberapa contoh imbuhan me- ketika bertemu kata yang huruf awalnya selain k, t, s, dan p. Huruf awal dari kata yang mendapat imbuhan me- ini masih jelas dan tidak melebur

  • awalan me-bertemu vokal (a,i,u,e,o) menjadi meng
    • contoh :
      • me + usir = mengusir
      • me + injak = menginjak
      • me + apung = mengapung
  • awalan me- bertemu konsonan b menjadi mem-
    • contoh :
      • me + beli = membeli
      • me + bakar = membakar
      • me + buat = membuat
  • awalan me- bertemu konsonan c, d, dan j menjadi men-
    • contoh :
      • me + cuci = mencuci
      • me + duga = menduga
      • me + jahit = menjahit
  • awalan me- bertemu konsonan g dan h menjadi meng-
    • contoh :
      • me + gosok = menggosok
      • me + harap = mengharap
  • awalan me- bertemu konsonan l, m, n, r, w tidak mengalami perubahan bentuk.
    • contoh :
      • me + lihat = melihat
      • me + masak = memasak
      • me + noda (i) = menodai
      • me + ragu = meragu
      • me + wabah = mewabah

Bandingkan jika imbuhan me- bertemu dengan kata yang huruf awalnya adalah k, t, s, dan p. Huruf pertama dari kata yang diberi imbuhan me- tersebut akan melebur.

  • awalan me- bertemu dengan konsonan k, maka huruf k akan melebur menjadi ng
    • contoh :
      • me + kalah = mengalah
      • me + keras = mengeras
      • me + kembang = mengembang
    • awalan me- bertemu dengan konsonan s, maka huruf s akan melebur menjadi ny
      • contoh :
        • me + sapu = menyapu
        • me + sikat = menyikat
        • me + selam = menyelam
    • awalan me- bertemu dengan konsonan t, maka huruf t akan melebur menjadi n
      • contoh :
        • me + tutup = menutup
        • me + tiup = meniup
        • me + tampar = menampar
    • awalan me- bertemu dengan konsonan p, maka huruf p akan melebur menjadi m
      • contoh :
        • me + pukul = memukul
        • me + paku = memaku
        • me + potong = memotong

Ada beberapa ketentuan untuk menentukan apakah huruf pertama dari kata yang diberi imbuhan me-  akan melebur atau tidak. Yaitu :

  • huruf pertama pada kata yang mendapat imbuhan me- akan melebur, bila kata tersebut :
    • diawali dengan huruf k, t, s, dan p
    • memiliki lebih dari satu suku kata
    • suku kata awal terdiri dari konsonan dan vokal (KV), bukan konsonan-konsonan (KK)
  • contoh :
    • me + kaca = mengaca ==> ka – ca ==> ka : KV
    • me + tulis = menulis ==> tu – lis ==> tu : KV
    • me + senggol = menyenggol ==> seng-gol ==> seng : KVK
    • me + pahat = memahat ===> pa – hat ==> pa : KV

tetapi, perhatikan :

  • traktir : trak-tir : KKVK – KVK
    • me + traktir = mentraktir (huruf t tidak melebur karena suku kata awalnya terdiri dari konsonan konsonan (KK)).
  • praktek : prak-tek : KKVK – KVK
    me + praktek + kan = mempraktekkan (huruf p tidak melebur karena suku kata awalnya terdiri dari konsonan konsonan (KK)).

perhatikan juga :

jika suatu kata hanya terdiri dari satu suka kata dan diberi imbuhan me-, maka huruf awal kata tersebut tidak melebur. Tetapi, imbuhan me- akan berubah menjadi menge-

  • contoh :
    • bom : satu suku kata
      • me + bom = mengebom
    • pel : satu suku kata
      • me + pel = mengepel

Yang perlu diingat : huruf awal dari suatu kata akan melebur bila diberi imbuhan me-, jika kata tersebut diawali konsonan k, t, s, dan p. Hal ini berlaku untuk semua kata, baik kata yang berasal dari bahasa Indonesia maupun kata serapan. Selain itu, kata tersebut harus memenuhi ketiga ketentuan yang tersebut di atas. Untuk kata serapan yang masih berbentuk aslinya, (contoh : support), maka huruf pertama kata tersebut tidak melebur. Melainkan ditulis menggunakan tanda penghubung (contoh : men-support). Meski dalam ketentuannya, jika imbuhan me- bertemu dengan konsonan s, maka konsonan tersebut akan melebur menjadi ny-.

Memperhatikan atau memerhatikan? Kata dasar dari kata tersebut adalah perhati bukan hati. Sehingga, ketika mendapat imbuhan me- + -kan, kata tersebut menjadi memerhatikan. Sesuai dengan ketentuan yang telah disebutkan di atas, ketika imbuhan me- bertemu dengan kata yang berawal dengan konsonan p, maka konsonan p akan melebur menjadi m.

Ada satu pengecualian untuk kata punya. Jika berdasarkan ketentuan yang berlaku, apabila imbuhan me-bertemu dengan huruf p maka huruf p tersebut akan melebur. Tetapi, tidak dengan kata punya. Mempunyai bukan memunyai. Hal ini dimungkinkan karena kata punya pada zaman dahulu kata punya berasal dari kata empunya. Sehingga, huruf p tidak melebur ketika bertemu dengan imbuhan me-.

Dengan demikian, jawaban untuk pertanyaan di paragraf di atas tentunya sudah terjawab, ya? 😀 Mudah-mudahan, penjelasan singkat tentang penulisan imbuhan me- yang baik dan benar berdasarkan EYD ini dapat membantu dan memberikan manfaat. ^_^