Bunglon atau londok merupakan hewan yang terkenal dapat mengubah warna kulitnya. Proses perubahan warna kulit pada bunglon tersebut dikenal dengan istilah mimikri. Apakah bunglon bisa mengubah kulitnya ke semua warna? Sebenarnya apa yang menyebabkan bunglon bermimikri? Di bawah ini sedikit penjelasan mengenai penyebab bunglon mengubah warna kulitnya.
Penyebab bunglon mengubah warna kulitnya
Bunglon adalah hewan sejenis reptil yang termasuk ke dalam suku Agamidae. Hewan ini terkenal dengan kemampuannya untuk bermimikri. Mimikri berbeda dengan kamuflase. Kamuflase merupakan suatu cara suatu makhluk hidup/benda mati yang biasanya mudah terlihat menjadi tersamar/sulit dibedakan dari lingkungan sekitarnya. Contohnya adalah belang pada harimau, zebra, atau corak loreng pada seragam tentara modern.
Selain untuk berkamuflase, bunglon bermimikri untuk beberapa hal lain. Di antaranya, karena sinar matahari, suhu, dan keinginan/kebutuhan tertentu.
Contohnya, ketika bunglon coklat ingin berjemur di bawah sinar matahari, ia akan mengubah warna kulitnya menjadi hijau. Hal ini bertujuan agar dapat memaksimalkan sinar matahari yang didapat.
Saat suhu dingin, bunglon juga akan mengubah warna kulitnya menjadi lebih gelap. Tujuannya untuk memaksimalkan penyerapan panas. Selain itu, bunglon juga mengubah warna kulitnya ketika merasa ‘ditantang’ oleh sesama bunglon lainnya. Biasanya, bunglon akan ditantang oleh sesama bunglon yang lain untuk berubah warna tertentu, misalnya warna merah.
Bunglon juga akan mengubah warna kulitnya ketika ingin menarik perhatian bunglon betina. Biasanya, bunglon jantan akan mengubah warna kulitnya menjadi ungu, biru, kemerahan, atau warna lainnya.
Meski demikian, bunglon tidak bisa bermimikri ke semua warna. Perubahan warna kulit pada bunglon hanya terbatas pada warna-warna tertentu saja.
Demikianlah penjelasan singkat tentang penyebab bunglon mengubah warna kulitnya. Mudah-mudahan penjelasan singkat ini dapat membantu dan bermanfaat.