Tahukah Anda Mengapa Warna Pakaian Luntur?

Warna pakaian untur dan memudar adalah sebuah hal yang menyebalkan. Apalagi kalau hal itu terjadi pada pakaian kesayangan kita dan kita beli mahal. Bete rasanya dan bisa membuat hari menjadi seperti tertutup mendung, tidak cerah.

Tetapi, pernahkah kita menyadari bahwa hal itu mungkin saja disebabkan oleh kesalahan kita sendiri? Pengalaman selama bekerja di berbagai perusahaan tekstil yang mencapai 20 tahun mengajarkan bahwa warna pakaian luntur seringkali disebabkan oleh diri kita sendiri.

Coba cek beberapa hal di bawah ini :

Cara mencuci pakaian

Sudahkah pakaian dicuci dengan benar?

Setiap baju atau pakaian yang dijual biasanya dilengkapi dengan yang namanya “care label” alias label cara penanganan pakaian tersebut. Apakah harus melalui proses dry cleaning? Berapa suhu air yang tepat? Bolehkah dijemur atau cukup dengan dikeringkan dengan pengering?

Tidak semua pakaian bisa diperlakukan sama. Pakaian berbahan dasar katun harus ditangani berbeda dengan yang polyester.

Suhu Air Yang Tidak Tepat

Banyak ibu-ibu mencuci pakaian dengan air hangat karena dianggap mempermudah untuk melepas noda di pakaian.

Tidak salah. Tetapi, tidak semua pakaian bisa diperlakukan dengan cara seperti ini.

Banyak zat pewarna tekstil yang tidak tahan terhadap suhu. Mereka akan terlepas dari serat kain bila suhunya lebih tinggi dari yang bisa ditahan.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan apa yang tertulis pada “care label” tentang suhu air yang bisa dipergunakan pada sebuah pakaian. Rata-rata suhu yang aman adalah 40 derajat celcius.

Harga Murah

Mendapatkan barang dengan harga murah sering dianggap sebagai prestasi tersendiri, terutama oleh kaum ibu. Hal itu menunjukkan kemampuan negosiasi dan tawar menawar yang hebat.

Sayangnya, banyak yang tidak menyadari bahwa hal tersebut sebenarnya sudah dikompensasi oleh pihak produsen. Tidak ada produsen yang mau rugi.

Jika, harga yang diminta rendah, maka mereka akan menyesuaikan dengan memilih bahan-bahan yang murah pula. Biasanya kualitas menjadi prioritas terakhir. Hal ini termasuk dalam memakai zat pewarna. Yang dipakainya pun pasti dengan kualitas yang lebih rendah pula.

Hal ini sering berakitba warna yang tidak tahan lama dan luntur.

Merendam terlalu lama

Tidak semua zat pewarna terserap ke dalam serat kain/pakaian Banyak jenis pewarna yang partikelnya hanya sekedar menempel pada bagian luar kain.

Jika langsung dicuci, sedikit demi sedikit lapisan itu akan terbawa air, tetapi dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.

Tetapi, berbeda dengan kalau direndam terlalu lama. Partikel-partikel zat pewarna akan semakin banyak yang lepas dan akhirnya larut ke dalam air. Semakin lama akan semakin banyak.

Apalagi jika, pewarna yang digunakan adalah dari jenis dengan kualitas kurang baik. Hasilnya bisa berupa lunturan yang pekat.

Oleh karena itu, untuk menghindari warna pakaian luntur, sebaiknya harus diperhatikan dengan baik yang namanya “care label” atau label cara penanganan. Label ini disisipan pada baju untuk mencegah terjadi masalah pada pakaian tersebut.

Sayangnya, banyak yang tidak memperhatikan label kecil tetapi penting ini.