Yang Dimaksud Homonim, Homofon, Homograf, Dan Polisemi

Di dalam bahasa Indonesia, kita sering menemukan kata yang penulisannya sama, tetapi memiliki arti yang berbeda. Atau, penulisan berbeda tetapi pengucapannya sama. Selain itu, ada juga penulisan sama, tetapi beda dalam artinya. Ataupun, kata yang memiliki makna lebih dari satu. Karena hal itu, dikenallah istilah homonim, homofon, homograf, dan polisemi. Lantas, apakah yang dimaksud dengan istilah-istilah itu? Berikut sedikit penjelasan tentang yang dimaksud homonim, homofon, homograf, dan polisemi.

yang dimaksud homonim, homofon, homograf, dan polisemi
gambar diambil dari www.pixabay.com

Yang dimaksud homonim, homofon, homograf, dan polisemi

Yang dimaksud dengan :

  • homonim, yaitu kata yang memiliki bentuk dan bunyi yang sama, tetapi memiliki arti yang berbeda.
    • contoh :
      • bisa : racun ular; bisa : sanggup, mampu
      • mengurus : mengatur; mengurus : menjadi kurus
      • genting : atap rumah; genting : gawat/darurat
  • homofon, adalah kata yang memiliki kesamaan bunyi (fon) tanpa memerhatikan apakah ejaannya (penulisannya) sama atau tidak.
    • contoh :
      • bank : lembaga keuangan; bang : panggilan untuk kakak laki-laki
      • sanksi : konsekuensi/hukuman; sangsi : ragu-ragu
  • homograf, yaitu kata yang memiliki penulisan yang sama, tetapi ucapan dan artinya berbeda.
    • contoh :
      • teras : inti; teras : serambi rumah
      • memerah : melakukan perah (sapi); memerah : menjadi merah
      • mereka : merancang; mereka : kata ganti orang ketiga jamak
  • polisemi, merupakan sebuah kata yang memiliki arti lebih dari satu.
    • contoh :
      • kata ‘kepala’ memiliki makna :
        • bagian tubuh manusia
          • contoh : Kepalanya pusing karena terantuk kusen jendela.
        • ketua atau pemimpin
          • contoh : Ayahnya adalah seorang kepala sebuah instansi pemerintahan.
        • sesuatu yang berada di sebelah atas
          • contoh : Kepala surat biasa disebut juga kop surat.
        • sesuatu yang berbentuk bulat
          • contoh : Kepala jarum itu terbuat dari plastik.

Yang sering kali timbul kebingungan adalah bagaimana menentukan dua buah kata itu termasuk homonim atau polisemi. Yang perlu diingat, bahwa homonim merupakan kata yang kebetulan sama, baik penulisan maupun bunyinya, tetapi artinya berbeda. Sedangkan, polisemi adalah sebuah kata yang memiliki banyak arti. Arti yang ada pada polisemi, meski berbeda masih dapat dicari asal usul katanya. Arti dalam polisemi masih memiliki hubungan, sementara dalam homonim tidak ada.

Demikian sekilas penjelasan tentang yang dimaksud homonim, homofon, homograf, dan polisemi. Mudah-mudaha, penjelasan singkat ini dapat membantu dan memberikan manfaat. ^_^