Selain -man, -wan, dan -wati ada juga akhiran yang berasal dari bahasa asing. Antara lain, akhiran -is, -isme, -itas, dan -isasi. Keempat akhiran ini memiliki fungsi dan arti yang berbeda-beda, tentunya. Bagaimana perbedaannya? Berikut di bawah ini secara singkat tentang fungsi dan arti akhiran -is, -isme, -itas, dan -isasi.
Dunia Bahasa
Fungsi dan Arti Akhiran -man, -wan, dan -wati
Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal beberapa jenis akhiran. Ada yang berasal dari bahasa Indonesia asli, ada pula yang berasal dari bahasa asing. Akhiran dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa asing, di antaranya berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu -man, -wan, dan -wati. Lalu, apakah fungsi dan arti dari akhiran -man, -wan, dan -wati tersebut? Berikut di bawah ini tentang fungsi dan arti akhiran -man, -wan, dan -wati.
Fungsi dan Arti Akhiran -kan dan -i Berdasarkan EYD
Selain awalan dan sisipan, di dalam bahasa Indonesia juga ada bentuk akhiran. Ada beberapa jenis akhiran baik yang berasal dari bahasa Indonesia asli maupun yang diadopsi dari bahasa asing. Yang termasuk jenis akhiran asli dari bahasa Indonesia adalah -kan dan -i. Apakah arti fungsi dan arti dan akhiran -kan dan -i? Berikut di bawah ini secara singkat tentang fungsi dan arti akhiran -kan dan -i berdasarkan EYD.
Fungsi Dan Arti Awalan Di- dan Awalan Ke- Berdasarkan EYD
Selain awalan se-, me-, dan ber-, di dalam bahasa Indonesia juga terdapat awalan di- dan awalan ke-. Fungsi awalan di- adalah sebagai pembentuk kata kerja pasif. Sementara awalan ke- memiliki fungsi sebagai pembentuk kata benda, kata kerja, dan kata bilangan tingkat dan kumpulan. Kedua awalan tersebut tidak mengalami perubahan bentuk dan variasi dalam pengimbuhannya. Untuk arti yang dimiliki oleh awalan di- dan awalan ke- seperti yang tersebut di bawah ini .
Fungsi Dan Arti Awalan Ber- Berdasarkan EYD
Selain awalan se- dan me-, di dalam bahasa Indonesia awalan lainnya adalah awalan ber-. Awalan ber- memiliki fungsi sebagai pembentuk kata kerja. Dalam pengimbuhannya, awalan ber- akan mengalami perubahan bentuk menjadi be- dan bel-. Perubahan bentuk seperti itu disebut alomorf. Bagaimana dengan arti yang dimiliki awalan ber-? Berikut di bawah ini tentang fungsi dan arti awalan ber- berdasarkan EYD
Fungsi Dan Arti Awalan Me- Berdasarkan EYD
Seperti yang sudah kita ketahui, awalan me- merupakan salah satu awalan yang terdapat di dalam bahasa Indonesia. Awalan me- memiliki fungsi sebagai pembentuk kata kerja. Dalam pengimbuhannya, awalan me- mengalami perubahan bentuk tergantung dari huruf awal dari kata dasar yang diikuti. Awalan me- memiliki beberapa arti seperti yang tersebut di bawah ini.
Fungsi dan Arti Awalan Se- Berdasarkan EYD
Awalan se- merupakan salah satu dari beberapa jenis awalan yang terdapat di dalam bahasa Indonesia. Adapun, fungsi awalan se- adalah sebagai pembentuk kata keterangan. Dalam pengimbuhannya, awalan se- tidak mengalami perubahan atau variasi bentuk. Tetapi, awalan se- memiliki beberapa arti setelah mengalami proses pengimbuhannya. Di antaranya seperti yang tersebut di bawah ini.
Yang Dimaksud Homonim, Homofon, Homograf, Dan Polisemi
Di dalam bahasa Indonesia, kita sering menemukan kata yang penulisannya sama, tetapi memiliki arti yang berbeda. Atau, penulisan berbeda tetapi pengucapannya sama. Selain itu, ada juga penulisan sama, tetapi beda dalam artinya. Ataupun, kata yang memiliki makna lebih dari satu. Karena hal itu, dikenallah istilah homonim, homofon, homograf, dan polisemi. Lantas, apakah yang dimaksud dengan istilah-istilah itu? Berikut sedikit penjelasan tentang yang dimaksud homonim, homofon, homograf, dan polisemi.
Jenis-Jenis Gaya Bahasa Sindiran Dalam Bahasa Indonesia
Gaya bahasa sindiran adalah jenis gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kiasan untuk menyatakan sebuah sindiran atau sesuatu yang sebaliknya. Gaya bahasa sindiran dalam bahasa Indonesia terdiri dari beberapa jenis. Berikut di bawah ini jenis-jenis gaya bahasa sindiran dalam Bahasa Indonesia beserta contohnya.
Jenis-Jenis Gaya Bahasa Pertentangan Dalam Bahasa Indonesia
Gaya bahasa pertentangan adalah jenis gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kiasan untuk menunjukkan pertentangan atau perlawanan dari keadaan yang sebenarnya. Gaya bahasa pertentangan inipun terdiri dari beberapa jenis. Di bawah ini adalah jenis-jenis gaya bahasa pertentangan dalam Bahasa Indonesia beserta contohnya.
Jenis-Jenis Gaya Bahasa Perbandingan Dalam Bahasa Indonesia
Seperti yang telah kita ketahui, gaya bahasa (majas) perbandingan adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kiasan dalam bentuk perbandingan untuk meningkatkan kesan kepada pembaca atau pendengar. Gaya bahasa perbandingan ini terdiri dari beberapa jenis. Berikut di bawah ini adalah jenis-jenis gaya bahasa perbandingan dalam Bahasa Indonesia.
Jenis-Jenis Gaya Bahasa Penegasan Dalam Bahasa Indonesia
Gaya bahasa atau majas penegasan adalah jenis gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kiasan untuk menyatakan suatu penegasan untuk memperjelas atau menguatkan kesan terhadap pembaca atau pendengar. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, gaya bahasa atau majas penegasan ini terdiri dari beberapa jenis. Berikut di bawah ini jenis-jenis gaya bahasa penegasan dalam Bahasa Indonesia beserta contohnya.