Pemakaian Tanda Pisah (–) Dan Tanda Tanya (?) Berdasarkan EYD

Pemakaian tanda baca selanjutnya, setelah tanda titik, koma, titik koma, titik dua, dan tanda hubung, adalah tanda pisah (–) dan tanda tanya (?) yang diatur ketentuan pemakaiannya berdasarkan EYD. Seperti apa ketentuannya? Di bawah ini secara singkat tentang pemakaian tanda pisah (–) dan tanda tanya (?) berdasarkan EYD.

Pemakaian tanda pisah (–) dan tanda tanya (?) berdasarkan EYD

Tanda pisah (–) digunakan untuk :

  • membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun utama sebuah kalimat.
    • contoh :
      • Demokrasi adalah — hak asasi manusia — yang ketentuannya diatur di dalam undang-undang negara.
  • menegaskan adanya keterangan aposisi  atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi jelas. (aposisi : ungkapan yang berfungsi menjelaskan atau menambah ungkapan sebelumnya di kalimat yang bersangkutan).
    • contoh :
      • Semua planet ini — Venus, Merkurius, Jupiter, dan Saturnus — memiliki perbedaan besar dengan Bumi tempat tinggal kita.
  • dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
    • contoh :
      • pukul 8 pagi–12 malam; Jakarta–Medan; tanggal 1 Januari–31 Desember
    • catatan :
      • tanda pisah tunggal dapat digunakan untuk memisahkan keterangan tambahan pada akhir kalimat. Contoh :
        • Ibu membutuhkan alat jahit — jarum, benang, dan gunting.
      • dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya.

Tanda tanya dipakai untuk :

  • dipakai pada akhir kalimat tanya.
    • contoh :
      • Siapa namanya?
      • Untuk apa gunting itu?
  • dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
    • contoh :
      • Dia mendapat nilai lima (?) untuk ulangan matematika.
      • Ibu membeli bunga tulip (?) di toko bunga dekat rumah.